Saturday, September 12, 2009

No Wonder You Stay Single, Darling





























... enough said.


Sumber: majalah wanita ibukota.

-----

24 comments:

titiw said...

HA. me likey this!!! :))

Unknown said...

Hmm... hihii...hmmmmm
*speechless*
Lagian, rajin banget dirimu, JJ.. :)

Poppus said...

hahhhahaha! bok! kalo ngeliat kriterianya mah, kenapa gak dia nikahin aja diri sendiri. Eh tapi yang kayak gini masih banyak looo. Heran juga gw, masih banyak orang yang pake jasa beginian. Dan katanya lagi, banyak penipu menarik korbannya lewat media kayak gini

Chea said...

*pantesan ga nemu-nemu... ckckckck... huahuaaaa...

Lindawaty said...

Haloo mbak Jen,salam kenal,saya suka baca blog anda,namun tidak pernah post koment,biasa koment dalam hati ini aja.

Untuk kali ini,saya liat,harapan si cewek terlalu tinggi kali ya... kalo ada cowok se sempurna itu,bukan kah co tersebut juga maunya yang sempurna? Maunya cewek muda,cantik,smart,sexy,asyik,pintar,baik hari,hemat,berwawasan luas,bisa masak,byk gaul,up to date dan tidak gaptek dan lain sebagainya?

Sebelum kita mengharapkan orang lain sempurna,mungkin lebih baik kita berpikir dulu ya,apakah kita sendiri sempurna bagi orang lain?

Thanks ya untuk blog anda yang keren...
Linda

Kotak Catatan said...

HUAHAHAHAHA...kocak! =)) :p

okke said...

Namanya juga nyari pasangan. Boleh dong pengen yang terbaik (menurut dia). Lagian kriterianya juga standar pria-baik-baik-mainstream kok... ;-)

Anonymous said...

setuju sama mbak okke.

Galuh Riyadi said...

Yah Jen!! Itu kan iklan gueeee... Kenapa lo pajang disituuu??? ;p
Ngga papa tau Jen... Namanya juga usaha... Kita semua juga pasti mendambakan pasangan seperti ituu....

Word Verification gw DOPOK... Beli popok di Depok... Dopok!

Vera Chandra said...

3 komentar di atas gue keren. Gak judgmental.

Jenny Jusuf said...

Correct me if I'm wrong, tapi kenapa saya ngerasa jadi ada dua 'kubu' di sini ya?

Pertama, saya nggak bilang menginginkan yang terbaik buat diri sendiri itu nggak boleh. Dan ya, adalah hak dia --atau siapa pun-- untuk mencari pasangan sesuai dengan kriteria ideal masing-masing. Kalau yang terkesan 'menyulut' dari entri ini adalah judulnya, yang saya maksud adalah konsekuensi yang (BARANGKALI) dialami oleh seseorang karena menetapkan begitu banyak poin dalam check-list yang dimilikinya. Tapi memiliki check-list, menginginkan yang terbaik, menghendaki pasangan ideal, dan sebagainya adalah hak setiap orang dan tidak ada yang salah dengan itu.

Meski entri ini mirip guyonan (dan terkesan judgemental bagi sebagian orang), saya menjadikan entri ini sebagai 'pengingat' bagi diri sendiri untuk lebih realistis dalam menjalani hidup. Dan salah satu contoh realistis versi saya -yang saya petik sebagai pelajaran dari gambar tersebut- adalah tidak menuntut orang lain untuk 'mau menerima saya apa adanya' sementara saya sendiri punya begitu banyak kriteria. :-)

biyan said...

Bukan dua kubu kali Jen, soalnya emang ga ada dagelan di sini, karena kriterianya ya biasa2 aja. Bakal jadi dagelan (BARANGKALI) kalo kriterianya:

penerjun payung, suka menyelam, pandai memasak, berkaki tiga, lubang hidung empat,rambut setengah keriting setengah lurus. Dan itu baru bisa dijudulin NO WONDER YOU STAY SINGLE, DARLING.

Galuh Riyadi said...

*Hear, hear* with biyan... Hehehe....
Well, bukan kubu Bu... Akyu kan bukan prajurit... ;p
Kalo 'sampe' (semoga ngga perlu) gw bikin iklan kaya gitu, mungkin kriteria itu bakal gw tulis... Karena ngga mungkin juga gw tulis 'nyari suami yang asoy geboy, gemar bermain kartu, perokok berat, ngga anti tato, bisa membimbing saya sholat kalo perlu nyeret saya dan namanya Christian Sugiono' Hahaha...
Dan pun bukan dagelan, karena ngga ada salahnya menggantungkan harapan... :)

Galuh Riyadi said...

Eh.. BTW Jen.. Belom tentu dia single Jen... Barangkali dia masang iklan karena nyari suami kedua... *kemplang galuuuh*

Jenny Jusuf said...

Galuh: gue tahu komentar ini akan SANGAT out of topic... tapi speaking of Mr. CS, gue sudah menemukan tambatan hati yang lain euuuy, yang adalah: Choky Sitohang (karna Nicholas Saputra tampaknya terlalu jauh untuk diraih)... hahahaha!

*sorry readers, I just have to get it out of my system :-D*

Galuh Riyadi said...

Nah.. My CS tak tergantikan... Baguslah Jen... Jadikan my Christian ga bingung kalo sampe dia pisah sama Titi tiba2 udah ada 2 cewe yang nangkring depan rumahnya lengkap dengan penghulu dan cincin kawin... CUKUP GW AJA NTAR YG KAYA GITU... GO!! Kejar your Choky Sitohang!! hahaha

Anonymous said...

kamu sendiri masi single,bukan..? before pointing fingers to someone, make sure your fingers are clean.It's not funny to laugh on someone else 'dream':)Coba liat aja the way u described urself;

Jenny Jusuf
Perempuan. Tinggal di Jakarta. Setengah sarap. Sedang berusaha menemukan jawaban dari "Siapa saya?". Mencintai binar mata kanak-kanak, langit senja, aroma tanah basah, gelembung sabun, cokelat panas, tertawa keras-keras, dan berpelukan. Tergila-gila pada blog, humor, dan segala jenis buku. Teman yang menyenangkan dan menyebalkan, tergantung suasana hati. Baginya, menulis adalah terapi sekaligus sarana pencarian jati diri. Jadi, jangan tertipu oleh tulisan. Sapa dia jika bertemu di jalan, karena dia akan menyapa balik. Tapi jangan coba-coba menginjak kakinya di dalam angkot, atau menghembuskan asap rokok tepat di mukanya.

Ohh kamu popular writer wanna be yang selalu di bwh bayang Dee..i bet habis ini km remove komen saya.

okke said...

Terima kasih untuk rasa bosan menunggu di dokter sampai-sampai gue baca majalah wanita ibukota berinisial K.A.R.T.I.N.I

Ini dari majalah berinisial itu bukan? hehehe.

Jenny Jusuf said...

Dicky: Why should I remove your comment? Buat saya, justru menarik melihat respon orang yang beragam, terlebih dari entri ini, dimana saya menuliskan tidak lebih dari tiga kalimat pendek di dalamnya.

Saya selalu menulis untuk diri sendiri, yang artinya saya menjadikan tulisan2 saya cermin, tempat saya berkaca, sekaligus ‘alat’ untuk bisa menengok lebih jauh ke dalam diri. Jadi, berkaitan dengan komentarmu yang berkata, “Kamu sendiri masih single”, yes, you got it right. And I'm totally aware that when I point my finger to someone, the other four fingers are actually staring back at me. Apa yang saya tuliskan di entri ini sudah saya ucapkan terlebih dahulu kepada diri sendiri jauh sebelum saya mempublikasikan gambar tersebut.

Mengenai komentar tambahanmu yang sebetulnya tidak nyambung dengan entri ini, yang barangkali bisa menjawab ke-kepo-an yang juga dimiliki orang-orang yang merasa paling tahu tentang diri orang lain: saya tidak ingin menjadi penulis populer. Let me say it again in different language in case you don’t understand: I don’t want to be popular. Saya ingin tulisan saya dibaca orang, itu sebabnya saya menerbitkan buku dan membuat blog, namun ingin dibaca dan ingin terkenal adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Saya tidak tahu dengan orang lain, namun bagi saya, popularitas bukanlah bonus, melainkan harga.

Jenny Jusuf said...

Galuh: Huahahahahah! WISH ME LUCK, sistaaaa! *berburu nomor HP Choky Sitohang*

Okke: Bo, kalo gue nyebut merek ntar dituntut ga sih? *Pritafobia*

Galuh Riyadi said...

Booo... Jadi populer itu musibah, bukan bonus... Kebayang ga lo kalo lagi makan ayam bakar di kantin atma terus dikerubungin orang yang minta foto dan tanda tangan.. Ribet kan tuuhh?? ;p
BTW, Mas dicky galak iihh... Why so serious?

quinie said...

hai hai mba jen, mampir untuk pertama kalinya.

pendapat saya pas ngeliat iklan itu :
*i'm single also, tapi belom kepikiran untuk mengiklankan diri lewat majalah, cukup lewat blog ajah.. xixixi

*mengiklankan diri lewat majalah, mungkin salah satu usaha beliau setelah beliau mentok dengan segala usahanya. sayah ga bilang ini cara yang nora or cara yang gimana2, secara kan pikiran orang beda2

*hm.. tentang kriteria yang dia tulis, itu hak dia sih dan hak orang yang membacanya juga bagaimana menginterpretasikannya.

*lagi tentang kriteria2 itu. Namanya juga orang berharap pastilah yang bagus2 dan mendekati sempurna. mungkin juga dia mau yang lebih spesifik, karena kalo kriterianya cuma ditulis BAIK doang kan terlalu general dan belom tentu semua orang punya definisi yang sama untuk satu kata itu. Hm... semoga ajah kalo dia mengharapkan kriteria sebanyak sebatas itu, dia punya punya kualitas yang sama.

hihi.. kepanjangan ya?

OOT. huaaa suka Christian sugiono juga? hm... beralih ke choky... hm... sayah tetep setia ama Tian :D

rosa said...

Hi Mbakh Jenny, salam kenal yah. Baru beberapa hari yang lalu ketemu blog ini dan jadi pingin ikutan ngasih komen gara-gara Choky Sitohang ;p

Hehehe, bukannya mau bikin kamyu jealous, aku pernah lho wawancara dia by phone dan suer, tuh orang emang baik banget. Waktu ketemu langsung ama dia, eh dia masih ingat dan bahkan ngenalin gue ke manajernya, hehehe...

simplytonki said...

ok fine. cokicoki selalu membuat gue jadi terpancing.
I've been interviewed him too. waktu janjian dy yg telp aku lgs loh bukan menejernya.
trus aku jg foto brg with his arms on my shoulder.
he keep my number juga loh. and guess what? he sent me sms when i celebrate ied day last month.
he is so damn perfecto

nyolot yah gue? hihihi

*sigakmaukalah.com

ps: Jen postingan lo lgs berubah arah gini