Ketika jiwamu bak gelombang yang terpecah dan terhempas
Sampai riak beningnya hilang menyisakan keruh yang bergolak
Kembalilah pada hening
Di sana akan kautemukan pancuran jernih yang bukan fatamorgana
Ketika akalmu tertindas kalut
Sampai tak ada ruang untuk logika dan rasio
Kembalilah pada hening
Akan kautemukan jawaban dalam sunyi yang merebak
Ketika hatimu pilu sampai sesak dadamu
Tercekik kerongkonganmu dan tersekat lidahmu
Kembalilah pada hening
Dimana jiwamu sanggup bersuara tanpa batas
Ketika gundah jiwamu
Sampai menangis tak mampu tertawa tak sanggup
Dan senyum enggan mampir bahkan sekadar mengisi celah di antara detik
Kembalilah pada hening
Dan akan kau temukan sejumput damai dalam sunyi tak bertepi
Ketika matamu menjadi nanar dan wajahmu putih
Bukan karena disergap penyakit
Melainkan tercekam galau dan terhimpit nyeri
Kembalilah pada hening
Dan akan kau temukan kesembuhan yang menghapus segala luka
Ketika gelisah kalbumu dan tak kunjung habis pencarianmu
Sampai akalmu lelah bertanya dan jiwamu meranggas
Tersuruk dalam penat tanpa ujung
Melampaui batas daya hingga dirimu tak lebih dari sekeping kaca rapuh
Temukan jawabanmu dalam hening
Jangan takut sendirian dalam hening
Karena justru di sanalah kau akan bertemu separuh jiwamu
Yang telah lama menanti untuk muncul dan menyatu
Sehingga engkau menjadi utuh, sebagaimana adanya
Dan akhirnya engkau akan sanggup
Sepenuh hati berkata kepada Hidup dan Cinta: “Selamat Datang.”
1 comment:
jennyyy...boleh aku copas tulisanmu yang ini???
Post a Comment