Friday, August 22, 2008

Hening

Ketika jiwamu bak gelombang yang terpecah dan terhempas

Sampai riak beningnya hilang menyisakan keruh yang bergolak

Kembalilah pada hening

Di sana akan kautemukan pancuran jernih yang bukan fatamorgana


Ketika akalmu tertindas kalut

Sampai tak ada ruang untuk logika dan rasio

Kembalilah pada hening

Akan kautemukan jawaban dalam sunyi yang merebak


Ketika hatimu pilu sampai sesak dadamu

Tercekik kerongkonganmu dan tersekat lidahmu

Kembalilah pada hening

Dimana jiwamu sanggup bersuara tanpa batas


Ketika gundah jiwamu

Sampai menangis tak mampu tertawa tak sanggup

Dan senyum enggan mampir bahkan sekadar mengisi celah di antara detik

Kembalilah pada hening

Dan akan kau temukan sejumput damai dalam sunyi tak bertepi


Ketika matamu menjadi nanar dan wajahmu putih

Bukan karena disergap penyakit

Melainkan tercekam galau dan terhimpit nyeri

Kembalilah pada hening

Dan akan kau temukan kesembuhan yang menghapus segala luka


Ketika gelisah kalbumu dan tak kunjung habis pencarianmu

Sampai akalmu lelah bertanya dan jiwamu meranggas

Tersuruk dalam penat tanpa ujung

Melampaui batas daya hingga dirimu tak lebih dari sekeping kaca rapuh

Temukan jawabanmu dalam hening


Jangan takut sendirian dalam hening

Karena justru di sanalah kau akan bertemu separuh jiwamu

Yang telah lama menanti untuk muncul dan menyatu

Sehingga engkau menjadi utuh, sebagaimana adanya

Dan akhirnya engkau akan sanggup

Sepenuh hati berkata kepada Hidup dan Cinta: “Selamat Datang.”

1 comment:

cokelat said...

jennyyy...boleh aku copas tulisanmu yang ini???