Terima kasih untuk menelepon di saat yang sangat tepat. Ketika saya merasa penat dengan segala kegilaan yang terus bergulir; saat saya sedang ingin meninggalkan semuanya untuk mencicipi kehidupan ‘normal’ – sebentar saja.
“Don’t be sad,” katamu, padahal saya tak bercerita apa-apa. Mungkin gelombang otak kita sedang berada dalam frekuensi yang sama, atau kemampuan telepati mendadak muncul karena kita saling merindu.
Kamu, ya, kamu. Saya selalu sayang kamu. Saya tahu kamu tahu. Dan terima kasih karena selalu ada.
(Tidak, yang saya maksudkan bukan kehadiranmu secara fisik. Tapi hatimu.)
I love you, Papa.
Dan, ya, saya janji tidak akan terlalu sering mandi malam dan begadang lagi. :-)
5 Destinasi Wisata Otentik Bali
1 month ago
7 comments:
oooow..manis sekali
beruntung sekali bisa begitu, Jen :)
you're so lucky my dear
nik.e & Popi: I guess I am. Thank God he is my dad :-)
Papamu..
mengingatkanku pada ayahku!!
Lam kenal,Jenny !:)
The middle of the night, I heard a voice small children.
A small child awakened from sleep.
Small children is called the father.
"Father....!", and again..."Father....!"
He yelled fear....., then he wept...!
Father heard the children cry.
He came.
He was carrying his son.
Hug him....., pet him...!
He calm his son..!
Ensure that does not need to fear...!
Because the father here...!
Almost every day I hear that scene..!
I feel jealous..!
I miss my father' hug!
I have not felt the warmth..!
Feel safe when I fear..!
Feel calm when I cry..!
Women, love from father me us stronger...!
In a life full of fear...!
Here, I only want to reveal the longing for my father...!
Thank you for the love you have given.
Love you, father...!
(Cukilan diari-q di http://blogcantik.blog.com/)
Salam kenal dari:
Blog Cantik
http://blogcantik.blog.com/
oh so sad,terakhir pas ak baca tulisan 4 kata itu...pgn memelukmu sobatku!!!!!???
Dhe3: he must be a great father :-)
Shanty: salam kenal juga :-)
Enggar: nanti yaaa hari sabtuuu, heuheuheu
Post a Comment