Monday, December 18, 2006

Salah Satu Hari Terbaik

Hari ini adalah salah satu hari terbaik saya. WHY? Karena pagi tadi, saya (akhirnya) ketemu lagi dengan seorang sahabat. Ia sedang menetap di Belanda, dan komunikasi kami selama ini amat dibatasi jarak (dan tarif telepon yang mahalnya selangit).

Ia pulang ke Indonesia untuk memperpanjang visa. Bawaannya? Dua buah koper. Tapi bukan berisi pakaian, bukan juga buah tangan, melainkan setumpuk arsip. "Balik Indo bukan buat liburan," katanya sambil tertawa lepas ketika saya menyinggung tentang holiday season. Jam kerja sahabat saya ini memang super duper padat. Hampir bisa dibilang 24/7, dan tak kenal istilah 8 to 5. Selain menyita energi dan waktu, pekerjaannya menuntut stamina dan kesiapan tinggi, karena salah satu 'tugas'nya adalah melanglang buana ke berbagai negara dan benua, untuk istilah-istilah 'berat' macamnya simposium & conference.

Namanya Audrey. Ia adalah Presiden Mahasiswa Farmasi Sedunia yang pertama dari Asia. Prestasi yang luar biasa, mengingat selama puluhan tahun Indonesia gagal mengukir prestasi di mata dunia dalam bidang farmasi, dan baru kali inilah Asia 'menelurkan' presiden wanita pertama bagi organisasi internasional raksasa ini. Terlebih luar biasa lagi kalau mengingat usianya baru 21 tahun, dan sahabat saya ini besar di sebuah kota kecil bertajuk Sukabumi.

Ketika melihat wajahnya pagi ini, saya bertanya dalam hati, berubahkah ia?
Berubahkah Au-au yang saya kenal sebelum berangkat ke Den Haag?
Saya tak ingin ia berubah. Tapi, bagaimanapun, ia lebih 'canggih' dari selebriti Indonesia sekarang.

Audrey datang.
Dalam balutan sederhana kemeja cokelat-putih dan celana panjang hitam, tanpa pulasan make-up, dengan rambut tergerai polos.
Seseorang menyapanya 'Ibu Presiden'. Seorang teman bahkan memperkenalkan anak balitanya dengan kalimat, "Kenalin, ini Tante Presiden."

Audrey tergelak lepas. Sama sekali tak memancarkan binar jumawa, apalagi keangkuhan.

Sorot matanya tetap sama.
Senyumnya tetap sama.
Tawanya tetap sama.
Candanya tetap sama.
Kalimat-kalimatnya tetap sama.
Sederhana, membumi apa adanya.

Ia tak pernah berubah.

Hari ini adalah salah satu hari terbaik saya.
Di tengah gemerlap keberhasilan dan popularitas yang menyilaukan, sahabat saya tetap tak artifisial.

2 comments:

rangga said...

Hey Jenny...

Agak tergelitik sama komen kamu di blognya Prima Rusdi...

Gua cuman mau bilang, label penulis yang kamu taruh di depan nama kamu adalah hak kamu.

Yang penting adalah pertanggung jawaban titel itu... :)

Dan sejauh yang gua baca di blog ini, kamu adalah seorang penulis.

Salam kenal yaaaa... :)

anastashia said...

WOOOWW.. hbatt bgt tmmnnyaa k jenn.. x)