Sunday, June 10, 2007

The Calling - 3 (Analogi Lantai 20).

Sebuah percakapan tentang Panggilan Hidup --antara saya dan seorang sahabat—beberapa jam lalu, sambil menikmati bakpia kacang hijau. :)

Sahabat: Kita harusnya belajar dari mereka yang udah melangkah duluan. Ibarat tangga, mereka udah naik sampai lantai 20, kita masih di lantai 2. Ya terang aja kita belom bisa ngeliat apa-apa. Tapi mereka yang udah di lantai 20 itu, bisa melihat segala keindahan dari sana. Pemandangan yang jauh lebih luas, yang gak akan bisa dilihat oleh kita yang masih di bawah.

Saya: Iya. Tapi untuk bisa begitu, kita harus percaya dulu, bahwa keindahan itu memang ada. Gimana bisa ngikutin, kalau kita nggak punya keyakinan bahwa sesulit apapun lahan yang kita lalui, seberat apapun medan yang kita tempuh, kita pasti akan menemukan keindahan itu? Bukankah itu yang bisa bikin kita terfokus pada sebuah tujuan, dan nggak berpaling dari prosesnya? Perjalanan dari lantai 2 ke lantai 20 itu gak enteng, lho.

Sahabat: Ya, yang pertama diperlukan emang fondasi yang kuat dulu. Kepercayaan. Baru habis itu mulai melangkah. Kalau fondasi udah terbangun, bisa dipastikan bahwa kita nggak bakal berhenti di tengah jalan. Bahwa apapun yang terjadi, sesukar apapun kondisinya, kita akan terus melangkah sampai tujuan itu tergenapi.

Saya: Apalagi untuk ke lantai 20 itu, nggak ada eskalator. Kudu naik pake kaki sendiri… hehehe.


Ya, saya tahu ini sudah entri ketiga. Semoga tidak membosankan... karena saya masih punya emotional push untuk menulis hal serupa. :) :)

No comments: