Saturday, June 23, 2007

Nunjuk Itu Memang Gampang.

Saya tersenyum ketika membaca sebuah e-mail di mailing list yang saya ikuti. E-mail tersebut mengomentari tanggapan e-mail lain, atas ‘nyasar’nya spam di milis yang cukup mengganggu:

“Ya ini salah satu spam email lagi...abis anggota milis ini aneh2 sih, kemaren rame2 bilang setuju mau difilter aja messagenya.. tapi cuma pada bilang mau, setuju, setuju banget, tapi ga ada yg mengajukan diri menjadi moderator..kl gitu ya silahkan filter emailnya sendiri2 aja.. gampang kann...”

E-mail bernada kesal itu dibalas oleh anggota milis lain, yang membuat saya cengar-cengir nggak karuan:

”Gimana kalau kamu aja yang jadi moderatornya?”

E-mail ini adalah yang e-mail kesekian, yang menanggapi subjek serupa. Saya tergelitik membaca e-mail tersebut, dan seketika naluri nyolot saya (yang bawaan dari lahir dan tidak terlalu ingin saya ubah - karena kadang-kadang berguna juga dalam menghadapi orang reseh *wink*) timbul.

nyilet mode: ON.

Memang jauh lebih mudah melontarkan kritik, daripada memperbaiki sesuatu dengan tangan kita sendiri.
Jauh lebih mudah memberi usul, daripada melaksanakannya.
Jauh lebih mudah menunjuk orang lain, daripada mengerjakannya sendiri.
Jauh lebih mudah buka mulut dan cuap-cuap, daripada menyingsingkan lengan baju untuk mulai bekerja.

Dan, seperti yang kamu baca di entri ini, jauh lebih mudah menuliskan opini, daripada melakukannya. :D

Lha, kok?
Iya, soalnya saya juga emoh kalau disuruh jadi moderator. Haha. Tapi biarlah. Setidaknya, saya tidak ikut-ikutan ribut dan saling tunjuk karena beberapa spam nyasar di inbox saya. Ada banyak hal yang lebih penting untuk dipusingkan.

*ah, sudahlah…*

nyilet mode: OFF.

Peace, ah! :)